Seekor Ikan toman merupakan spesies air tawar yang sangat banyak menarik minat para pemancing di Indonesia. Keasyikannya adalah pada besar dan buasnya ikan toman tersebut dalam menyahut umpan yang bergerak-gerak
Casting Toman di daerah Kalimantan |
Ikan toman yang dalam bahasa kerennya adalah snakehead memiliki ciri besar, lonjjong, sisik yang ada belang hitam putih atau hitam. Suka hidup di rawa dan termasuk pemakan daging. Gerakannya lemah gemulai seperti ular menambah daya tarik tatkala menarik umpan popper atau minnow atau froggy yang dilempar.
Cara Mancing Toman dengan casting
Cara mancing toman pada saat ini cenderung dengan cara teknik casting. Casting itu meliputi joran stik yang ringnya terletak di atas, reel seat berbentuk ada tanduknya. Selanjutnya umpan yang digunakan untuk casting toman tersebut juga kudu memenuhi syarat supaya disebut sebagai cara casting.
Umpan untuk mancing toman itu kalau pada beberapa waktu lampau masih bisa menggunakan umpan hidup seperti katak, ikan kecil, jangkrik dan sejenisnya. Namun kini dengan peralatan pancing yang bagus, maka tidak perlu lagi umpan hidup. Sebab dirasa kurang simpel sih...
Memancing ikan gabus (sebutan lain lagi buat toman) dirasa lebih enjoy dengan umpan mati, yakni froggy atau katak-katakan, popper lure , minnow dan sejenisnya. Dengan reel casting, semua umpan tersebut bisa digunakan secara serempak dan enjoy.
Foto Bentuk Joran Casting Toman
Seringkali event castinger berkumpul di beberapa tempat untuk menyelaraskan hobi dan bertemu secara kopi darat agar saling mengikat persaudaraan. Tak lupa yang terpenting dari itu semuanya adalah pemerataan pengetahuan tentang dunia casting toman di Indonesia.
Ada Lagi Tips dan Trik Mancing Casting Toman Dari Fishyforum
Sumber : Aji Subhan Fahroni dari Tenggarong, Kutai Kertanegara, kalimantan Timur. www.fishyforum.comSebelumnya saya mencoba teori Tackle Balance:
1.Casting Heavy Tackle
- Reel: Spinning, Sabpolo 3000, Drag Max ±7 kg, Drag yg dipake 2-3.5 kg (30-50% dr Drag Max Reel)- Rod: Pioneer Perpect Cast 7’, 8-10 kg
- Line: PE Paladium Colour 20 lbs, (±120% kekuatan Rod) & ( lebih besar ±3x lipat dr Drag yg dipake)
- Leader: Awashima Hypercast C+, 0.35 mm, 15.4 kg
- PE-Leader: FG Knot
- Leader-Lures: Kili2-Peniti
2.Casting Light Tackle
- Reel: Spinning, Shimano Sienna 2500, Drag Max ±5 kg, Drag yg dipake 1.5-2.5 kg (30-50% dr Drag Max Reel)- Rod: Shimano Scimitar 6’, 6-12 lbs
- Line: PE Paladium Colour 15 lbs, (±120% kekuatan Rod) & ( lebih besar ±3x lipat dr Drag yg dipake)
- Leader: Awashima Hypercast C+, 0.35 mm, 15.4 kg
- PE-Leader: FG Knot
- Leader-Lures: Kili2-Peniti
Dgn target ikan toman 1-3 kg, dlm beberapa kali strike, ada 3x yg hook up, ke3nya berakhir dgn putus pd pe dipertengahan bukan pd simpul/leader, mungkin krn cara casting toman yg cepat sehingga saat strike & hook up toman langsung fight sekuat tenaga, padahal rod masih dlm keadaan ditarik & drag belum sempat keluar (drag diset rendah pun pe tetap putus), jadi kalo cuman mengandalkan pe 20 lbs sepertinya tdk mencukupi, mengingat pe rentan putus thdp sentakan.
Cara casting toman yg saya pake sangat cepat:
1. Tarik Rod menyamping (±25-30cm(short stroke)), jeda (sesaat, sambil) gulung Reel 1x-Rod kembali keposisi awal (panjang tarikan rod disesuaikan dgn rasio reel), cara ini kurang efektif krn jeda terlalu cepat jadi toman selalu telat menyambar lures.2. Tarik Rod menyamping (±50-60cm/±75-90cm(long stroke)), jeda (sesaat, sambil) gulung Reel 2x/3x-Rod kembali keposisi awal (panjang tarikan rod disesuaikan dengan rasio reel), cara ini sangat efektif krn jeda agak lama jadi toman masih sempat menyambar lures.
Catatan: Kalo casting dgn cara lambat seperti kita casting pd ikan gabus & bawal, ikan toman enggan menyambar lures.
Akhirnya setelah kecewa berkepanjangan, tackle saya ubah:
1.Casting Heavy Tackle
- Reel: Spinning, Sabpolo 3000, Drag Max ±8 kg, Drag yg dipake 2-3 kg (30-50% dr Drag Max Reel)
- Rod: Pioneer Perpect Cast 7’, 8-10 kg
- Line: PE Paladium Colour 30 lbs, (±190% kekuatan Rod) & ( lebih besar ±10x lipat dr Drag yg dipake)
- Leader: Awashima Hypercast C+, 0.50 mm, 34.7 kg
- PE-Leader: FG Knot
- Leader-Lures: Rapala Knot
2.Casting Light Tackle
- Reel: Spinning, Shimano Sienna 2500, Drag Max ±5 kg, Drag yg dipake 1.5-2.5 kg (30-50% dr Drag Max Reel)
- Rod: Shimano Scimitar 6’, 6-12 lbs
- Line: PE Paladium Colour 30 lbs, (±250% kekuatan Rod) & ( lebih besar ±12x lipat dr Drag yg dipake)
- Leader: Awashima Hypercast C+, 0.50 mm, 34.7 kg
- PE-Leader: FG Knot
- Leader-Lures: Rapala Knot
Saya pake tackle yg tdk balance menurut teori ini, krn dilapangan hasilnya jauh berbeda, dgn modal nekat akhirnya saya bisa dapet ikan toman memakai Casting Tackle Heavy 2 ekor (3.2/1.2kg), Casting Light Tackle 2 ekor (2/1.5kg), tanpa ada kendala pada tackle saya.
Jadi menurut saya teori & praktek dilapangan sangat jauh berbeda kalo dilihat dr berbagai sisi, sebelum & sesudahnya saya mohon maaf kalo ada yg salah, saya menginginkan saran & kritikan utk kesempurnaan cara ini, terima kasih.