Sumber : http://www.forumkamifc.com/showthread.php?514-Beberapa-Faktor-Penting-Dalam-Popping
Beberapa Faktor Penting Dalam Mancing Teknik Popping
Ketika kita popping atau ketika explore spot daerah baru,
kadang-kadang kita akan menghadapi kondisi alam dan lingkungan yang berbeda.
Tentunya ini akan mempengaruhi hasil atau sambaran dari target kita.
Secara garis besar saya kelompokan dalam 3 faktor :
1. FAKTOR LOKASI
Pemilihan lokasi popping adalah faktor yang paling utama.
Untuk GT (Giant Trevally) sering berada di daerah:
- Karang karang dasar , drop off di pinggir pulau atau
tanjungan pulau atau di depan muara.
- Dinding pulau yang terjal dan berbatu karang.
- Batu mandi baik yang berada di pesisir pulau dan di tengah
lautan.
- Gosong karang di tengah lautan.
- Rig tempat pengeboran minyak.
- Tiang-tiang bekas menara.
- Jermal jermal.
- Ketika burung dan ikan predator lagi feeding frenzy.
- Kapal kapal yang tenggelam/terdampar.
- Di tengah laut (ketika jigging / dasaran)
GT benar-benar menunggu mangsanya di legokan dinding pulau
terjal atau tanjungan berkarang dan berarus. Jadi tempat ini adalah strike
point untuk pemancing dengan teknik popping. Jangan kaget bila popper baru
jatuh sudah diembat sama doi. Tempat seperti inilah yg menjadi titik target
lemparan kita pada kesempatan popping berikutnya. (Asumsi arah arus datangnya
sama.)
Di pinggir pulau berkarang bisa juga menjadi spot andalan
popping. Jenis tempat seperti ini cukup umum kita kunjungi. Apalagi daerah
tersebut ada dropoff nya. Namun kadang-kadang daerah ini seperti ini biasanya
swell / alunnya cukup tinggi. Jadi perlu extra hati-hati jika popping di daerah
pinggir pulau atau dropoffnya. Titik lemparannya akan saya sampaikan dalam
pembahasan Faktor Kapal dan Kapten.
Batu mandi.
Batu karang yang menonjol ke atas permukaan dan di siram oleh
ombak air laut ini sangat ideal untuk kita jadikan target lemparan popper kita.
Bisa berada dipinggir pulau atau di tengah laut. Biasanya di sekeliling batu
mandi tersebut terdapat karang di bawahnya.Kalo GTnya ada, biasanya lebih cepat
strike jika dibandingkan dengan spot pinggir pulau karena GTnya nggak jauh-jauh
amat dari karang batu mandi tersebut.
Untuk gosong di tengah laut juga merupakan spot target. Kita
bisa popping di daerah dropoff nya atau karang-karang di tengah gosong
tersebut. Di Padang sekitar gosong berangkai sampai gosong-gosong setelah Pulau
Bando titik lemparan pada dropoff dan karang-karang di tohornya yang berwarna
gelap karena yang agak putih atau cerah itu dasarnya pasir.
Rombongan bait fish juga menjadi indikator lemparan popper
kita. Di Padang walaupun cuma rombongan ikan pogotz , tapi di bawahnya ada
GTnya Om . Ketika angin dan arus kencang, bait fish hilang dan poppingnya
dilakukan di tubiran.
Faktor Lokasi Yang Pas Untuk Umpan Popper Anda
Kembali ke topik, lokasi popping berikutnya adalah
rig/pengeboran minyak. Di sini popping sedikit unik karena katanya nggak boleh
merokok karena takut tabung elpiji 3 kg nya bocor. Hihihihi Just Kidding…
Popping di rig yang pernah saya lakukan pada saat malam hari.
Lampu penerangan rig membuat baitfish berkumpul dan menjadi target ikan
predator. Tidak semua rig bagus untuk kita jadikan spot popping. Rig yg di dekatnya
terdapat karang dasar laut cendrung lebih bagus jika dibandingkan dengan rig
yang di sekitarnya pasiran .
Waktu terbaik popping di rig pada saat menjelang gelap sampai
dengan jam 10 malam dan pada saat subuh. Kadang-kadang bunyi dan cipratan air predator
yang sedang menyambar baitfish bisa kita jadikan patokan kapan dan dimana kita
harus melempar popper .
Keadaan seperti ini juga sering terjadi pada saat kita
jigging atau dasaran di tengah laut. Sama seperti di rig ketika ada bunyi dan
cipratan air predator yang sedang menyambar baitfish, popping bisa dicoba (Pak
Yanto WS paling demen ni…Hihihi) Popper hologram lebih laris manis daripada GID
atau cat gliter biasa pada saat popping malam hari karena GTnya suka dugem .
Ketika jigging atau trolling di siang hari dan kita bertemu
dengan ikan yang sedang boiling – feeding frenzy , popping juga efektif
dilakukan asalkan teman kita yang trolling nggak cemberut karena acara trolling
dihentikan. Bukan nggak mungkin Yellow Fin Tuna, Tenggiri, GT atau kalo lagi
apes ya tongkol Hahahaha.
Kalau di tempat boiling popping masih belum strike, berarti
salah treble hook. Sebaiknya ganti treble hook ukuran 10/0 untuk sistem ganco
badan ikan. Hahahahahha just kidding ya… Jurus ini hanya khusus untuk nelayan
Merak.
(Bekas) tiang tiang menara yang dibangun di tengah laut bisa
jadi lokasi popping kita. Begitu juga bekas kapal kapal yg terdampar/tenggelam
di tanjungan / pinggir pulau . Seperti trip explore Kamikaze ke Belitung
berhasil mendapatkan targetnya di spot kapal tenggelam setelah kita melihat di
peta GPS ada spot kapal tenggelam.
2. FAKTOR AIR
Air yang kotor.
Air yang kotor seperti kotoran lumut laut (yang suka lengket
dimain line saat mancing dasar) dan juga air kotor akibat air sungai yang ke
laut melewati muara terutama setelah hujan besar di daratan bisa mengganggu
acara popping kita.
Sepertinya pada saat air kotor atau keruh, tidak terdapat
banyak bait fish. Makanya GTnya ogah menunggu / bengong terlalu lama di
tikungan.
Tapi bukan berarti target sama sekali tidak ada !!! Di air
yang keruh saya pernah dapat tenggiri dan GT juga. Setelah saya interogasi ,
ikan tersebut mengaku hendak bertelur karena saat air keruh predator atau
pemangsa telur mereka jarang berada di lokasi tersebut.
Suhu air yang dingin.
Suhu air yang dingin ini bisa secara keseluruhan , bisa juga
hanya air di bawah saja sedangkan suhu air permukaan hangat. Berapa derajat?
Saya nggak pernah mengukur dengan thermometer, saya ukur dengan kaki saya
dicelupin ke laut.
Arus laut.
Pada umumnya semua ikan akan aktif jika ada arus laut. jika
arus mati, sebaiknya waktu menunggu datangnya arus, kita gunakan untuk
istirahat atau ngotrek buat makan siang atau snorkling.
Tapi kalau arusnya sudah terlalu kencang (udah kayak jeram
sungai) popping kurang begitu efektif lagi. Begitu popper jatuh langsung hanyut
ke belakang.
Kita juga harus mengetahui tempat-tempat GT biasanya
nongkrong kalau arusnya terlalu kencang. Titik – titik di belakang batu atau
legokan kecil yang terlindung dari arus yang kencang bisa menjadi tempat GT
menunggu bait yang berlindung dari arus kencang.
Arah arus juga menentukan dimana kita harus popping. Ini
menurut saya sangat penting kita ketahui. Sebaiknya sebelum memulai memutuskan
spot popping , kita harus tau dulu arus dari mana. Yang jelas kalo popping
dibelakang arus sangat kurang efektif.
Pasang surut
Di beberapa tempat pasang surut sangat berpengaruh dalam popping
dan ada juga yang hanya tergantung pada arus saja.
Popping dipesisir pantai berkarang efektifnya pada saat air
mulai surut sampai surut rendah karena target kita sedang menunggu mangsanya
kembali ke air dalam. Dan pada saat air surut ini juga ombak alun lebih rendah
daripada saat air pasang besar. Dan pada saat air surut ini juga ombak alun
lebih rendah daripada saat air pasang besar. Posisi kapal bisa lebih aman
mencapai spot-spot di pinggir.
Untuk spot batu mandi, saat air surut juga lebih baik asalkan
saat surut air lautnya masih ada air lautnya . Kalo saat surut tinggal batunya
- ya gak ada ikannya.
3. FAKTOR KAPAL - KAPTEN
Pada saat mengawali acara popping , kita harus mengetahui
kondisi arus pada saat itu dan ke depannya. Bisa saja pagi dan sorenya berubah
arah dan kekuatannya. Inilah yang akan menentukan rencana kemana sebaiknya spot
popping yang akan kita kunjungi.
Setelah sampai di spot popping , kita juga harus mengetahui
jika gearbox kapal dalam posisi netral (kapal tidak didorong oleh tenaga mesin)
apakah kapal akan bergeser karena arus atau angin ? Jika arah datangnya arus
dan angin sama maka haluan kapal harus menghadap angin dan arus agar posisi
kapal lebih mudah dikendalian.
Jika kapal menghadap arus tapi angin kencang datang dari
samping, ini yang membuat kapten susah memposisikan kapalnya. Kita harus
memaklumi peran kapten jika bertemu kondisi tersebut. Begitu juga kalau kita
harus melempar popper melawan angin – kita bisa minta kapten untuk maju atau
mundur sedikit agar lemparan popper kita bisa sedikit menyamping arah angin –
tidak tepat melawan angin (takutnya masuk angin hehehe).
Pada saat popping di karang dangkal pinggir pulau atau di
tempat berarus deras – seharusnya mesin kapal selalu dalam kondisi hidup guna
memudahkan perpindahan kapal dan berjaga-jaga jika alun / ombak besar datang.
Tetapi dibeberapa tempat dimana poppingnya di gosong luas yang aman dari karang
dangkal dan alun besar serta arus yang tidak kencang , kapten bisa berhenti di
tohor (puncak gosong) kemudian mematikan mesinnya. ( Ini hemat energi. Berarti
KEEP GREENnya KamiFC di dengar oleh kaptennya. Hihihii )
Karena kapal dibiarkan drifting maka jangan heran ketika
fight dengan ikan besar - drag reel tidak begitu teriak. Kenapa? Karena
kapalnya yang ditarik ikan hahahaha.
Pemancing yang berada paling depan haluan (sebut saja namanya
pemandu) seharusnya mempunyai tugas untuk membantu kapten. Pemandu harus
menginformasikan kepada kapten apakah kapal harus maju untuk geser ke spot
berikutnya atau meminta kapten untuk putar balik apabila masih penasaran dengan
spot yang dilewatinya. Bisa juga meminta kapten lebih ke pinggir atau geser
lebih ke tengah.
Pemandu juga jangan terlalu serius melihat action popper. Di
spot yang beralun / ombak, kita harus bantu kapten mengawasi datangnya alun /
ombak. Kadang-kadang tanpa kita sadari kapal bisa bergeser terlalu pingir atau
masuk ke dalam wilayah ombak / alun. Ini berbahaya. Kalo nggak isi 1 kapal
berantakan , bisa juga bikin isi 1 kapal ditumpahin ke laut. Belum lama ini yang
dialami teman saya ketika popping di Sibolga dimana mereka harus terdampar dan
menginap di pulau tak berpenghuni sampai bantuan datang.
Hati hati popping ditempat yang tenang (yang biasanya
berombak) , ombak bisa tiba-tiba datang dan hasilnya.... kapal harus dijadikan
motor cross seperti lagunya Iwan Fals : Standing dan terbang ( Kejadian yang dialami si Bani ketika di
Karang Raden Sanghyang )
Jika kita mencoba popping di spot baru, usahakanlah popping
dimulai dari air dalamnya dulu (drop offnya). Sering kali ikan (besar) berada
di dropoff ini. Setelah popping di dropnya , barulah pelan-pelan semakin ke
pinggir atau mendekati batu.
Jika mendekati batu , pemandu harus lebih membantu melihat
haluan di depan kapalnya. Waspada dan hati hati takut ada batu mandi / karang
yang dangkal berbahaya yang tidak diketahui / tidak terlihat oleh kapten.
Kadang-kadang walaupun kaptennya orang lokal tapi mereka jarang / tidak pernah
main di daerah karang dangkal.
Ketika popping di rig malam hari , sebaiknya kapal dalam
keadaan turun jangkar. Usahakan posisi kapal tepat di samping rig agar
memberikan tempat yang luas buat yang popping dan safety jika jangkar larat
atau lepas.
Membahas saat fight , Kapten sangat berperan membantu
pemancing untuk mengalahkan ikan targetnya. Kapten harus tahu kapan dia harus
maju atau mundurin kapalnya untuk memberikan posisi yang baik bagi pemancing
melawan ikan (Ikan menyerah bukan karena ditarik mesin kapal ya !!! )
Kapten dan angler juga harus tahu apakah
angler harus mengalahkankan ikan tersebut dengan posisi main line tegak lurus
ke bawah atau main line serong dimana ikan tidak berada persis di bawah kapal.
Ini yang sering tidak kita perhatikan. Selain faktor peralatan pendukung
lainnya, posisi fight sangat menentukan mampu tidaknya seorang pemancingmengalahkan ikan atau paling tidak efesiensi tenaga ketika fight.